Logistik

Holding Cost: Pengertian, Komponen, Rumus, dan Cara Menghitungnya

holding cost

Biaya penyimpanan, yang juga dikenal sebagai holding cost adalah elemen krusial dalam manajemen persediaan yang kerap kali terlupakan. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai pengertian holding cost, komponen dalam holding cost, rumus perhitungannya, serta cara menghitung holding cost. Yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Apa yang dimaksud dengan Holding Cost?

Biaya penyimpanan, atau yang juga disebut sebagai holding cost adalah sejumlah biaya yang perlu dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menjaga barang-barang yang masih tersisa namun belum laku terjual tetap tersimpan dengan baik. Lebih tepatnya, ini merujuk pada dana yang perlu dikeluarkan oleh bisnis untuk produk yang masih tersedia dan belum dibeli oleh pelanggan.

Untuk menjelaskan lebih detail, dalam kategori biaya penyimpanan ini termasuk biaya penyewaan gudang, pembayaran asuransi, biaya transportasi, depresiasi, upah tenaga kerja, biaya kerusakan atau hilangnya barang-barang inventaris, serta berbagai biaya lain yang terkait.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Variable Cost: Fungsi dan Cara Menghitungnya

Komponen Biaya Penyimpanan

Ada beberapa elemen yang perlu dipahami untuk mempermudah proses dan mencegah kesalahan dalam perhitungan di masa mendatang, yaitu sebagai berikut;

1. Biaya Modal

Elemen pertama dari holding cost adalah biaya modal, yang akan dihitung dalam rumus sebagai persentase. Biaya modal ini mencakup bunga dan biaya atas uang yang diinvestasikan dalam persediaan yang tidak terjual. Ini termasuk dalam holding cost karena perusahaan harus mengorbankan potensi pendapatan dari modal tersebut.

2. Biaya Layanan Inventaris

Elemen kedua dari holding cost adalah biaya pelayanan inventaris, yang mencakup berbagai biaya teknis yang terkait dengan penyimpanan persediaan yang belum laku di dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi perangkat keras, pajak atau perangkat lunak, asuransi guna berbagai macam jenis inventaris di gudang, dan berbagai komponen lainnya.

3. Biaya Penyewaan Ruang Penyimpanan

Komponen selanjutnya dari holding cost adalah biaya tempat penyimpanan, yang mencakup pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk menyewa atau menggunakan gudang. Gudang berfungsi untuk menyimpan persediaan produk yang belum terjual. Selain itu, biaya utilitas atau transportasi juga masuk dalam kategori biaya penyimpanan ruang.

4. Biaya Risiko Inventaris

Komponen yang berikutnya adalah biaya risiko inventaris, yang merujuk pada pengeluaran yang harus ditanggung oleh perusahaan akibat berbagai risiko yang mungkin terjadi terhadap persediaan barang bisnis mereka. Risiko-risiko ini meliputi depresiasi, kerusakan, kedaluwarsa, kehilangan, atau bahkan pencurian. Secara esensial, ini merujuk pada setiap risiko yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau bahkan hilangnya nilai dari barang-barang bisnis perusahaan.

Fulfillment Banner

Rumus Menghitung Biaya Penyimpanan

Untuk melakukan perhitungan biaya penyimpanan, Anda perlu merujuk pada rumus berikut ini.

Total Holding Cost = %CC x P x A

Penjelasan dari rumus yaitu sebagai berikut:

%CC = Persentase biaya penyimpanan

P = Harga per unit

A = Rata-rata jumlah unit persediaan

Cara Menghitung Holding Cost

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk memastikan data yang dimasukkan dan hasil perhitungannya biaya penyimpanan adalah akurat dan faktual. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil dalam menghitung biaya penyimpanan.

1. Tentukan Nilai Untuk Setiap Komponen Biaya Persediaan Anda

Pada langkah ini, Anda perlu mengidentifikasi sejumlah komponen biaya terlebih dahulu, termasuk biaya pelayanan inventaris, biaya modal, biaya sewa ruang penyimpanan, dan biaya inventaris.

2. Temukan Jumlah Penyimpanan Inventaris Anda

Untuk menghitung jumlah penyimpanan inventaris Anda, tambahkan berbagai unsur biaya inventaris yang telah Anda terapkan pada tahap sebelumnya. Contohnya adalah sebagai berikut:

Jumlah Penyimpanan Inventaris = Biaya Layanan Inventaris + Biaya Modal + Biaya Penyewaan Ruang + Risiko Inventaris

3. Tentukan Nilai Total Inventaris Anda

Kemudian, identifikasi seberapa besar inventaris yang belum terjual yang tersimpan di gudang atau penyimpanan Anda dan tentukan nilainya.

Baca Juga : Pahami Apa Itu Cost Control dan Pentingnya Untuk Bisnis

4. Bagi Jumlah Persediaan dengan Nilai Total Persediaan

Lakukan perhitungan dengan membagi jumlah penyimpanan inventaris oleh nilai total inventaris yang telah Anda tentukan pada tahap sebelumnya. Setelah itu, kalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentasenya. Contohnya:

Persentase Biaya Penyimpanan = (Jumlah Penyimpanan Persediaan / Nilai Total Persediaan) x 100

Nah, itulah pembahasan kali ini mengenai holding cost yang perlu Anda ketahui. Pentingnya mengoptimalisasi biaya penyimpanan untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan profitabilitas bisnis tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang telah disebutkan di atas berguna untuk mengurangi holding cost sangat relevan dalam dunia bisnis yang penuh persaingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *