Bisnis

10 Model Bisnis Populer yang Mampu Meningkatkan Keuntungan Anda

model bisnis

Kini, banyak orang yang mulai bersaing untuk memulai bisnis. Pasalnya, menjadi pengusaha berarti Anda lah bosnya, walau usaha sekecil apapun. Mungkin bagi sebagian orang sudah mengetahui passion bisnisnya, dan sebagian yang lain masih mempertimbangkan ingin menggunakan model bisnis seperti apa. Macam-macam model bisnis sendiri ada banyak yang bisa digunakan. Pilihannya tergantung dengan keinginan serta modal yang Anda miliki saat ini.

Lantas apa saja model bisnis dan manfaatnya? Simak 10 model bisnis populer yang bisa menjadi pertimbangan Anda untuk meningkatkan keuntungan usaha. 

Apa itu Model Bisnis?

Model bisnis adalah strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengatur, mengelola, serta mendapatkan pemasukan dari produk atau layanan yang mereka tawarkan. Ini melibatkan aspek-aspek beragam, seperti bagaimana cara perusahaan membuat atau mendapatkan produk atau layanan tersebut, cara mereka mempromosikannya kepada pelanggan, dan cara mereka menciptakan keuntungan dari penjualan tersebut.

Baca Juga : Pahami Apa Itu Mitra Bisnis Beserta Contohnya

Seringkali orang bingung antara konsep model bisnis dan rencana bisnis (business plan). Meskipun mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Model bisnis menggambarkan secara umum bagaimana sebuah bisnis diatur atau dibentuk, sedangkan rencana bisnis lebih fokus pada langkah-langkah operasional yang akan diambil oleh bisnis tersebut di masa depan.

Manfaat Model Bisnis

Berikut adalah manfaat model bisnis yang efisien dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan kesuksesan usaha Anda.

1. Unggul dari Kompetitor

Manfaat model bisnis adalah kemampuan untuk membedakan Anda dari pesaing, terutama jika model bisnis yang Anda adopsi memiliki elemen yang unik dan menarik. Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis online yang menggunakan metode pembayaran digital, ini dapat menjadi keunggulan yang membedakan bisnis Anda dari pesaing yang tidak mempertimbangkan metode serupa.

2. Menarik Perhatian Investor

Model bisnis yang solid secara otomatis akan mengundang minat investor untuk mengalokasikan dana kepada bisnis tersebut. Investor tidak memandang apakah bisnis tersebut baru didirikan atau telah berjalan lama. Selama model bisnis tersebut mampu menghasilkan keuntungan yang substansial, investor akan dengan yakin menyediakan pendanaan yang diperlukan.

3. Manajemen Keuangan yang Teratur

Dengan menggunakan model bisnis, perusahaan dapat merencanakan secara akurat dalam hal produksi, kebutuhan tenaga kerja, dan elemen lainnya. Ini memungkinkan mereka untuk mengelola keuangan mereka dengan efisien. Banyak dari bisnis sering mengeluarkan dana tanpa perencanaan yang matang, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan bisnis mereka.

Apa Jenis Model Bisnis yang Populer?

Untuk Anda yang sedang mempertimbangkan memulai usaha, berikut adalah jenis model bisnis populer yang bisa menjadi inspirasi bagi Anda, yaitu antara lain;

1. Model Dropship

Jenis yang pertama dari model bisnis adalah dropship. Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah ini bukan? Dropship merupakan model bisnis di mana pengecer (retailer) tidak perlu menyimpan barang-barang fisik dalam persediaan. Sebaliknya, mereka memesan produk kepada pemasok atau produsen ketika ada pesanan dari pelanggan, dan pemasok lah yang akan mengirimkan barang tersebut secara langsung kepada pelanggan. Dengan demikian, pengecer dapat menghindari kewajiban untuk menyimpan stok barang fisik dan mengurangi risiko kerugian akibat barang yang tidak terjual.

2. Model Waralaba

Model bisnis waralaba adalah bentuk bisnis yang umumnya dikenal dan sering disebut sebagai franchise. Mayoritas penerapan model ini terkait dengan sektor restoran, sementara jarang ditemui dalam industri jasa atau sektor lainnya. Dalam model ini, Anda tidak diwajibkan untuk menciptakan konsep bisnis sendiri dari nol. Anda dapat menggunakan konsep yang sudah ada dari merek yang terkenal atau khusus. Kemudian, membayar kompensasi kepada pemilik merek tersebut untuk hak kerjasamanya. Contoh model bisnis ini dapat dilihat dalam operasional minuman Teguk.

3. Model Langganan

Model bisnis langganan dapat diterapkan baik pada bisnis konvensional maupun bisnis online yang tengah populer saat ini. Dalam model ini, pengguna pada dasarnya diminta untuk membayar biaya langganan agar dapat menggunakan layanan yang ditawarkan. Untuk menarik pelanggan, biasanya biaya langganan ini disuguhkan dalam berbagai paket menarik. Contoh model bisnis ini yaitu Netflix, Hotstar, dan lain-lain. 

4. Model Manufaktur

Model bisnis manufaktur adalah strategi bisnis yang berfokus pada proses produksi barang fisik. Dalam model ini, perusahaan umumnya memiliki fasilitas produksi sendiri dan menghasilkan produk dalam jumlah besar untuk dijual kepada konsumen atau pihak lain. Proses manufaktur ini melibatkan berbagai tahap, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi, pengemasan, dan distribusi produk jadi.

COD

5. Model Marketplace

Dalam sektor teknologi, model bisnis marketplace adalah salah satu yang sangat diminati dalam beberapa tahun terakhir. Dalam model ini, perusahaan Anda berperan sebagai platform di mana penjual dan pembeli dapat bertemu dan bertransaksi secara online. Jenis pasar yang dituju dalam model ini bisa bervariasi, mulai dari bisnis ke konsumen (B2C), bisnis ke bisnis (B2B), hingga konsumen ke konsumen (C2C).

6. Model Freemium

Penggunaan istilah model bisnis freemium adalah cara sebuah bisnis dapat memperoleh pelanggan sambil menghasilkan pendapatan di masa depan. Freemium adalah model yang banyak digunakan oleh penyedia layanan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS). Dalam gambaran yang sederhana, sebuah perusahaan perangkat lunak mengembangkan produk yang dapat diakses secara gratis oleh pengguna. Namun, mereka membatasi akses ke fitur-fitur tertentu. 

7. Model One-for-one

Dalam bisnis yang berfokus pada kewirausahaan sosial, seringkali digunakan model bisnis one-for-one ini. Sesuai dengan namanya, perusahaan yang mengadopsi model ini akan menyumbangkan satu barang sebagai kontribusi sosial untuk setiap barang yang terjual. Dengan cara ini, model bisnis ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesadaran sosial di kalangan pembeli, dan mendorong mereka untuk membeli produk.

8. Model Razor-Blade

Model bisnis razor blade adalah pendekatan strategis di mana perusahaan menjual produk utama dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan mungkin di bawah biaya produksi, sambil mendapatkan profit dari penjualan komponen tambahan, aksesori, atau layanan yang terkait dengan produk utama tersebut. Model ini serupa dengan bisnis penjualan pisau cukur, di mana pisau utama dijual dengan harga yang sangat terjangkau, sementara keuntungan utama diperoleh melalui penjualan gantungan pisau dan pisau pengganti yang harus dibeli secara berkala.

Baca Juga : Hal-hal Mengenai Strategi Distribusi yang Perlu Diketahui

9. Model Bundling

Bundling, atau penyatuan produk, adalah model bisnis yang didasarkan pada strategi produk dan harga. Dalam model ini, perusahaan menjual dua atau lebih produk bersama-sama dalam satu tawaran yang sama. Kombinasi produk ini seringkali ditawarkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga individu masing-masing produk tersebut.

10. Model Distributor

Distribusi adalah kegiatan utama dalam model bisnis ini. Distributor tidak terlibat dalam proses produksi produk mereka sendiri, melainkan bertindak sebagai perantara untuk mengedarkan produk ke pasar. Perusahaan distributor ini menjalin kemitraan dengan produsen untuk menyebarkan produk-produk mereka.

Bagaimana Membuat Bisnis Model?

Membuat model bisnis adalah langkah kunci dalam perencanaan dan operasional bisnis Anda. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk merancang model bisnis:

  • Definisikan Tujuan Bisnis Anda: Jelaskan dengan tepat apa tujuan utama bisnis Anda. Apakah Anda bertujuan untuk meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar, atau memberikan nilai tambah kepada pelanggan?
  • Identifikasi Target Pelanggan Anda: Kenali dengan baik siapa pelanggan yang Anda targetkan. Siapa mereka, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut?
  • Tentukan Keunggulan Bersaing: Apa yang membedakan bisnis Anda dari pesaing? Apa yang menjadi keunggulan Anda, dan bagaimana Anda dapat mengoptimalkannya?
  • Pilih Model Bisnis yang Tepat: Pilihlah model bisnis yang sesuai dengan tujuan Anda. Ini bisa berupa penjualan langsung, berlangganan, afiliasi pemasaran, atau yang lainnya.

Semua langkah ini akan membantu Anda merancang model bisnis yang efektif untuk mencapai tujuan bisnis Anda.Demikianlah ulasan mengenai 10 model bisnis populer yang mampu meningkatkan keuntungan Anda. Di dalam lingkup bisnis yang terus berubah dengan cepat, pemilihan model bisnis yang sesuai dapat memiliki dampak besar pada pencapaian keuntungan yang signifikan. Untuk menunjang bisnis Anda, bergabunglah bersama Sahabat Satria SAP Express yang bisa mendampingi Anda dalam proses bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *