Seperti yang kita ketahui, masyarakat membutuhkan komoditas untuk keperluan sehari-hari contohnya bahan pangan, dan benda-benda lain. Untuk itu, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi agar konsumen tetap terlindungi dari harga yang terlalu mahal. Dengan aturan pemerintah yang jelas, tentunya pelanggan bisa memenuhi kebutuhannya tanpa perlu merugikan pengusaha.
Lantas, apa itu harga eceran tertinggi dan bagaimana aturan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah ini? Simak ulasan selengkapnya berikut!
Apa yang Dimaksud dengan Harga Eceran Tertinggi?
Nah, sebelum membahas mengenai harga eceran tertinggi lebih lanjut, kita pahami terlebih dahulu pengertian harga eceran tertinggi. Harga eceran tertinggi adalah nilai maksimal yang diizinkan dalam menentukan harga barang yang dijual secara langsung kepada konsumen. Dengan ketetapan HET ini, menunjukkan bahwa penjual tidak diperbolehkan untuk menjual produk melebihi batas dari nilai harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan.
Baca Juga : Harga Pokok Penjualan: Komponen, Cara Menghitung, dan Contoh Perhitungannya
Pada umumnya, langkah penetapan harga eceran tertinggi ini untuk mendorong kompetisi di pasar. Mengingat bahwa pelanggan cenderung untuk membeli produk dengan harga yang lebih murah. Namun, apabila Anda sebagai pebisnis memilih untuk menggunakan strategi harga eceran tertinggi ini, Anda bisa jadi menghadapi keuntungan yang tidak terlalu besar.
Peraturan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Karena pengaruh penetapan harga eceran tertinggi terhadap harga barang yang signifikan, terdapat peraturan yang menjadi pedoman bagi harga eceran tertinggi. Adapun aturannya tertuang dalam Undang-undang No. 7 Tahun 2014 Pasal 26 ayat (3) mengenai perdagangan yang menggariskan bahwa “dalam menjamin pasokan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting, Menteri menetapkan kebijakan harga, pengelolaan stok dan logistik serta pengelolaan ekspor dan impor.”
Contoh aturan harga eceran tertinggi dapat dilihat pada Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 98 tahun 2015, yang berisi mengenai produk obat-obatan dan perhitungannya. Dalam aturan tersebut, dituliskan bahwa margin keuntungan produk obat-obatan dibatasi sampai 25% dan tidak termasuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Siapa yang Mengatur HET?
Adapun yang mengatur harga eceran tertinggi adalah pemerintah melalui Kementerian yang relevan dengan sektor-sektor terkait. Seperti contoh yang disebutkan sebelumnya bahwa produk obat-obatan diatur oleh Kementerian Kesehatan RI. Untuk situasi yang darurat, presiden juga bisa menetapkan Peraturan Presiden, namun kondisi ini sangat jarang terjadi dan tetap dikeluarkan peraturan dari Kementerian terkait.
Apa Fungsi & Tujuan ditentukan HET?
Lantas apa sebenarnya fungsi dan tujuan ditetapkannya HET? Pada dasarnya, pemerintah tidak sembarangan menetapkan harga eceran tertinggi tanpa alasan yang jelas. Secara sederhana, aturan mengenai harga eceran tertinggi adalah untuk menjaga kepentingan konsumen akhir, yaitu masyarakat umum. Dengan adanya harga eceran tertinggi, pemerintah dapat memastikan setiap warga negara mampu untuk membeli produk sehari-hari.
Inilah mengapa tidak semua komoditas atau produk tunduk pada aturan harga eceran tertinggi. Produk yang dianggap kurang vital atau yang masuk pada kategori kebutuhan sekunder tidak diatur dalam harga eceran tertinggi. Namun, untuk produk yang berdampak langsung terhadap masyarakat, seperti bensin atau obat-obatan, aturan penetapan harga eceran tertinggi penting untuk memastikan siapa pun masih bisa membeli barang tersebut.
Bolehkah Melanggar Aturan Harga Eceran Tertinggi?
Tidak semua dari pengusaha memahami aturan mengenai regulasi harga eceran tertinggi, mungkin ada beberapa yang memandang bahwa aturan tersebut menjadi kendala karena bisa menghambat mereka untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Pada akhirnya, sejumlah dari penjual bisa saja melanggan ketentuan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga : 7 Strategi Pemasaran Online Untuk Bisnis yang Efektif
Untuk mereka yang melanggar aturan dalam hal penjualan beras diatas nilai harga eceran tertinggi, mereka bisa menghadapi sanksi administratif seperti contoh pencabutan izin usaha oleh pejabat yang berwenang. Tentunya hal ini tidak langsung diberikan sanksi, namun terdapat peringatan tertulis sebanyak dua kali oleh pejabat yang menerbitkan izin.
Selain itu, untuk konsumen yang merasa dirugikan oleh pelaku usaha yang menjual produk diatas harga eceran tertinggi juga bisa menuntut, sesuai dengan regulasi pada Undang-undang Perlindungan Konsumen Pasal 45 ayat (1). Oleh sebab itu, Anda sebagai pebisnis maupun konsumen perlu memahami mengenai harga eceran tertinggi ini agar terlindungi sebagai konsumen.
Demikianlah ulasan kali ini mengenai harga eceran tertinggi dan aturannya. Pada intinya, menjual produk yang sesuai dengan harga eceran tertinggi adalah tanggung jawab yang harus diikuti pengusaha. Sebab, komoditas dengan HET pada umumnya adalah barang yang dibutuhkan masyarakat luas. Untuk Anda yang membutuhkan jasa pengiriman terlengkap, Anda bisa memanfaatkan layanan Corporate dari SAP Express yang bisa menjadi solusi bagi perusahaan Anda. Dengan jangkauan yang luas, Anda tidak perlu lagi khawatir untuk mengirim barang sampai ke seluruh pelosok Indonesia. Semoga artikel kali ini dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi Anda.