Logistik

10+ Perbedaan Non COD dan COD Saat Belanja Online, Apa Saja?

non cod vs cod

Kalau kamu sering belanja online, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya COD (Cash on Delivery) dan non COD. Dua metode pembayaran ini sering banget jadi pilihan saat kita mau checkout barang, tapi ternyata nggak semua orang benar-benar ngerti bedanya, lho.

Masih banyak yang bingung, mana sih yang lebih aman? Enakan bayar di tempat atau transfer duluan? Nah, di sinilah pentingnya tahu perbedaan non COD dan COD, biar kamu nggak salah langkah pas belanja, apalagi dari toko yang belum pernah dicoba sebelumnya.

Lewat artikel ini, SAPX Express bakal bahas secara santai dan mudah dipahami, mulai dari cara kerja masing-masing, kelebihan dan kekurangannya, sampai tips memilih metode yang paling cocok buat kamu. Yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng!

Pengertian COD (Cash on Delivery)

COD (Cash on Delivery) adalah metode pembayaran di mana pembeli membayar barang secara langsung saat barang tersebut diterima di tempat tujuan—biasanya di rumah atau kantor. Jadi, pembeli tidak perlu membayar di muka saat melakukan pemesanan. Metode ini semakin populer di Indonesia karena dianggap lebih aman dan praktis, terutama untuk pembeli yang belum terbiasa belanja online

Sekilas Cara Kerja Cash on Delivery:

Adapun cara kerja cash on delivery sebagai berikut:

  1. Pembeli memilih opsi COD saat checkout.
  2. Penjual mengirim barang ke alamat pembeli.
  3. Saat kurir mengantarkan barang, pembeli membayar secara tunai atau di beberapa kasus lewat transfer langsung ke kurir.
  4. Setelah pembayaran diterima, kurir menyerahkan barang.

Pengertian Non COD

Non COD adalah metode pembayaran di mana pembeli harus membayar terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh penjual. Istilah ini biasanya mencakup berbagai jenis pembayaran di muka seperti transfer bank, qris, e-wallet, virtual account, dan kartu kredit. Metode ini sering digunakan karena mendukung belanja yang serba cepat dan digital. Cocok juga buat kamu yang sering pakai aplikasi e-commerce dan sudah terbiasa dengan pembayaran online.

Sekilas Cara Kerja Non COD:

Adapun cara kerja pembayaran Non COD sebagai berikut:

  1. Pembeli memilih metode pembayaran non COD saat checkout.
  2. Melakukan pembayaran sesuai instruksi yang diberikan.
  3. Setelah pembayaran terkonfirmasi, penjual mengirimkan barang.
  4. Barang sampai tanpa perlu bayar lagi di tempat.

Perbedaan Utama Non COD dan COD

Berikut adalah perbedaan non COD dan COD dari berbagai POV yang bisa membantu kamu memahami mana yang lebih cocok untuk kebutuhan belanja kamu:

Dari Segi Waktu dan Cara Pembayaran

Perbedaan paling mendasar antara non COD dan COD terletak pada waktu pembayarannya. Pada sistem COD (Cash on Delivery), pembeli membayar barang saat kurir mengantarkan pesanan ke alamat tujuan. Sedangkan pada metode non COD, pembayaran dilakukan terlebih dahulu sebelum barang dikirim. Jadi, jika kamu memilih non COD, kamu harus menyelesaikan pembayaran lewat transfer bank, e-wallet, atau metode lain sebelum pesanan diproses oleh penjual.

Dari Segi Keamanan Saat Transaksi

Dari sisi keamanan, non COD sering dianggap lebih aman jika dilakukan lewat platform terpercaya, karena transaksinya tercatat secara digital dan dapat dilacak. Namun, tetap ada risiko penipuan jika pembeli mentransfer uang langsung ke rekening pribadi penjual yang tidak terpercaya. Sementara itu, COD terasa lebih aman bagi pembeli karena mereka baru membayar saat barang benar-benar diterima. Tapi, untuk penjual, COD bisa jadi celah risiko jika pembeli menolak menerima barang tanpa alasan jelas.

Dari Segi Risiko Bagi Pembeli

Dari sisi keamanan, COD lebih menguntungkan pembeli karena bisa memastikan barang benar-benar datang sebelum mengeluarkan uang. Cocok banget buat kamu yang masih ragu-ragu belanja online. Sebaliknya, pada non COD, pembeli harus percaya dulu pada penjual karena uang sudah dibayarkan sebelum barang diterima. Kalau belanja di toko yang tidak terpercaya, risikonya tentu lebih besar.

Dari Segi Risiko Bagi Penjual

Untuk penjual, kondisi justru berbanding terbalik. Pada metode COD, ada kemungkinan pembeli menolak menerima barang saat kurir datang, yang tentu bisa merugikan penjual karena ongkos kirim sudah terlanjur keluar. Di sisi lain, pada sistem non COD, penjual lebih aman karena barang hanya dikirim setelah pembayaran diterima, sehingga meminimalkan potensi kerugian.

Tingkat Retur Pengiriman atau Penolakan Barang

Salah satu tantangan terbesar dalam sistem COD adalah tingginya tingkat penolakan barang saat pengiriman. Banyak kasus di mana pembeli berubah pikiran, tidak ada di tempat, atau bahkan sengaja tidak mau menerima paket, sehingga barang harus dikembalikan ke penjual. Hal ini menyebabkan biaya retur menjadi beban tambahan bagi penjual dan juga merugikan jasa pengiriman.

Sementara pada sistem non COD, tingkat retur atau penolakan jauh lebih rendah karena pembeli sudah melakukan pembayaran terlebih dahulu. Artinya, mereka cenderung lebih serius dan berkomitmen untuk menerima barang yang dipesan.

Dari Segi Kemudahan Transaksi dalam Transaksi

Dari segi kemudahan, non COD cenderung lebih praktis karena semua pembayaran dilakukan secara online. Kamu bisa bayar kapan saja, tanpa harus menunggu kurir datang. Sedangkan dengan COD, kamu harus menyiapkan uang tunai dan menunggu kurir yang kadang datang di waktu yang tidak tepat atau saat kamu sedang tidak di rumah.

Dari Segi Pengalaman Belanja

Secara umum, COD cocok untuk pembeli pemula yang masih khawatir dengan keamanan belanja online. Sementara non COD lebih disukai pembeli yang sudah terbiasa, karena prosesnya cepat, mudah, dan tanpa ribet harus siapin uang tunai saat kurir datang.

Dari Segi Kebutuhan Teknologi

Metode non COD membutuhkan akses ke teknologi seperti aplikasi mobile banking, e-wallet, atau kartu kredit. Ini bisa jadi kendala untuk pembeli yang belum familiar dengan pembayaran digital. Sebaliknya, COD lebih ramah untuk semua kalangan karena hanya butuh uang tunai dan tidak memerlukan alat pembayaran digital.

Dari Segi Ketersediaan di Toko Online

Tidak semua toko online menyediakan opsi COD, apalagi untuk pengiriman ke daerah tertentu. Biasanya hanya tersedia di kota-kota besar atau melalui ekspedisi tertentu. Sementara non COD hampir selalu tersedia dan lebih fleksibel digunakan di berbagai platform e-commerce.

Dari Segi Kebijakan Return (Pengembalian Barang)

Untuk urusan pengembalian barang atau return, biasanya non COD lebih fleksibel, apalagi jika pembelian dilakukan melalui e-commerce besar yang sudah punya sistem return yang jelas. Setelah pembeli menerima barang dan merasa ada yang tidak sesuai, mereka bisa mengajukan pengembalian dengan mengikuti prosedur platform.

Sementara pada COD, proses return bisa lebih rumit karena pembeli belum punya bukti transaksi digital yang lengkap atau tidak tercatat di sistem marketplace, terutama jika transaksi dilakukan langsung lewat penjual di luar platform resmi.

Dari Segi Kebijakan Refund (Pengembalian Uang)

Dalam hal refund, non COD juga biasanya punya proses yang lebih rapi dan jelas. Uang bisa dikembalikan ke rekening atau e-wallet pembeli jika barang tidak sesuai, rusak, atau tidak dikirim. Platform marketplace besar biasanya menyediakan fitur ini secara otomatis.

Sedangkan untuk COD, proses refund lebih sulit karena uang dibayar di tempat dan bisa jadi tidak tercatat di sistem e-commerce. Pembeli dan penjual harus menyelesaikannya secara manual, dan prosesnya bisa lebih memakan waktu atau bahkan berisiko tidak terealisasi.

Kapan Harus Memilih COD atau Non COD?

Memilih antara COD atau non COD sebenarnya tergantung situasi dan kenyamanan masing-masing. Pilih pembayaran COD jika kamu yang baru pertama kali belanja di toko tertentu dan masih ragu dengan kepercayaannya. Dengan COD, kamu bisa pastikan barang benar-benar sampai sebelum bayar. Ini juga jadi pilihan aman buat yang belum terbiasa pakai aplikasi pembayaran online, atau yang nggak punya akses ke rekening bank atau e-wallet.

Sementara itu, Pilih pembayaran Non COD jika kamu sudah familiar dengan belanja online dan pengin proses yang cepat dan praktis. Nggak perlu nunggu kurir, nggak repot nyiapin uang tunai. Non COD juga cocok kalau kamu belanja produk digital, pesan preorder, atau belanja dari luar kota/luar negeri yang biasanya nggak menyediakan opsi COD.

Jadi, pilihannya balik lagi ke kamu. Kalau masih ragu atau pengin main aman, COD bisa jadi pilihan. Tapi kalau udah percaya sama toko dan pengin serba cepat, non COD jelas lebih praktis.


Nah, sekarang kamu udah tahu kan perbedaan non COD dan COD dari berbagai sisi? Intinya, nggak ada yang benar atau salah, semua tergantung kebutuhan dan gaya belanjamu. Kalau masih ragu, sesuaikan aja dengan situasi mau yang aman dan praktis, atau fleksibel dan tanpa ribet? Yang penting, tetap belanja dengan bijak dan pilih toko yang terpercaya, ya!

linkedin.com/in/pandyandi/
Seorang SEO & Performance Marketing Supervisor di SAPX Express. Dengan pengalaman digital marketing sejak tahun 2020, Pandy sudah memberikan Impact ke berbagai bisnis untuk menghasilkan lebih dari 220 ribu lead dari berbagai media digital, mendatangkan lebih dari 7 juta visitor/klik dari Google tanpa iklan, dan memperkuat branding di mesin pencari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *