Buat kamu para seller yang sering jualan barang fragile (mudah pecah belah), pasti tahu banget betapa pentingnya pengemasan yang aman dan rapi. Mulai dari gelas, piring, sampai dekorasi kaca, semuanya butuh perhatian ekstra biar nggak rusak di perjalanan.
Salah-salah, barang bisa nyampai ke tangan pembeli dalam kondisi hancur lebur, bikin repot dan rugi! Nah, di artikel ini SAPX Express bakal bahas tips dan trik biar pengiriman barang fragile kamu tetap aman dan pembeli pun puas.
Apa itu Barang Fragile (Pecah Belah)?
Barang fragile atau dalam bahasa mudah nya barang pecah belah adalah jenis barang yang gampang rusak atau hancur kalau kena benturan, jatuh, atau tekanan berlebihan. Contohnya seperti gelas, piring keramik, kaca, barang elektronik sensitif, hingga perhiasan tertentu. Intinya, barang-barang ini butuh perlakuan ekstra hati-hati, terutama saat proses pengemasan dan pengiriman.
Buat seller, penting banget mengenali mana aja produk yang masuk kategori fragile, supaya bisa menentukan cara packing dan pengiriman yang tepat. Soalnya, kalau sampai rusak di jalan, bukan cuma bikin kecewa pembeli, tapi juga bisa nguras ongkos dan reputasi toko.
Contoh Barang Mudah Pecah Belah
Berikut adalah beberapa contoh barang mudah pecah belah (fragile) dan jangan dibanting yang sering dikirim:
- Peralatan Makan & Minum:
- Gelas kaca
- Cangkir keramik
- Piring porselen
- Mangkok kaca atau keramik
- Barang Dekorasi Rumah:
- Vas bunga dari kaca atau keramik
- Pigura kaca
- Patung kecil dari keramik atau resin
- Elektronik Sensitif:
- Lampu hias/lampu meja
- Layar monitor atau TV
- Kamera dan lensa
- Peralatan Dapur:
- Blender (bagian kaca)
- Oven kaca mini
- Toples kaca
- Barang Koleksi atau Seni:
- Miniatur atau action figure berbahan rapuh
- Lukisan berbingkai kaca
- Barang antik atau vintage berbahan rapuh
- Produk Kecantikan:
- Botol parfum kaca
- Skincare dalam kemasan kaca (serum, toner)
Barang-barang seperti ini memang menarik dijual karena nilai estetik atau fungsinya tinggi, tapi perlu ekstra hati-hati dalam pengemasannya.
Cara POS Barang Fragile dengan Aman
Berikut adalah beberapa cara mengirim (POS) barang fragile dengan aman, cocok banget untuk para seller biar barang sampai ke tangan pembeli tanpa drama pecah atau rusak:
1. Gunakan Bubble Wrap Secara Berlapis
Pastikan barang dibungkus bubble wrap minimal 2–3 lapis untuk melindungi dari benturan. Fokuskan perlindungan pada bagian tepi dan sudut barang yang paling rentan pecah.
2. Pilih Kardus yang Kuat dan Sesuai Ukuran
Gunakan kardus berbahan tebal dan kokoh. Jangan terlalu besar atau terlalu kecil. Idealnya, pas dengan ukuran barang setelah dibungkus pelindung agar tidak bergeser selama pengiriman.
3. Isi Ruang Kosong dengan Bahan Pelindung Tambahan
Masukkan kertas koran, styrofoam, atau bahan pengisi lain di dalam kardus untuk mencegah barang bergerak. Ini penting untuk menahan guncangan selama proses pengiriman.
4. Tempelkan Label “Fragile” di Luar Paket

Jangan lupa tempelkan label stiker fragile bertuliskan “FRAGILE”, “HANDLE WITH CARE”, atau “MUDAH PECAH” di beberapa sisi kardus. Ini memberi tahu kurir bahwa paket harus ditangani dengan ekstra hati-hati.
5. Gunakan Lapisan Ganda (Double Box)
Untuk barang super rapuh, gunakan teknik double box. Masukkan barang ke dalam kotak kecil terlebih dahulu, lalu masukkan lagi ke kotak yang lebih besar dengan bantalan di antaranya.
6. Pilih Jasa Pengiriman yang Tepat
Gunakan ekspedisi yang menyediakan layanan penanganan khusus untuk barang fragile. Cek juga apakah mereka punya opsi asuransi pengiriman agar lebih aman jika terjadi kerusakan.
7. Dokumentasikan Barang Sebelum Dikirim
Ambil foto kondisi barang dan kemasannya sebelum dikirim. Ini berguna sebagai bukti jika ada klaim kerusakan atau komplain dari pembeli.
Nah, itu dia beberapa hal penting yang wajib kamu perhatikan saat mengirim barang fragile (mudah pecah belah). Meskipun butuh effort lebih dalam pengemasan, semua itu sebanding kok dengan kepuasan pembeli dan reputasi tokomu yang makin dipercaya.
Ingat, barang sampai dengan selamat = pembeli senang = penjual tenang! Jadi, jangan asal bungkus ya. Rawat tiap paket seolah kamu yang bakal nerima sendiri.