Kalau kamu pernah belanja online, pasti nggak asing lagi dengan istilah shipping dan delivery. Tapi, pernah nggak sih kamu bingung sebenarnya apa perbedaan delivery dan shipping itu? Keduanya sering banget dipakai di dunia logistik dan e-commerce, tapi ternyata punya makna dan fungsi yang berbeda, lho.
Nah, biar nggak salah paham lagi saat lihat status pengiriman pesanan kamu, yuk kita bahas bareng apa sebenarnya perbedaan delivery dan shipping. Simak selengkapnya!
Pengertian Shipping
Shipping adalah proses pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain yang mencakup seluruh rangkaian kegiatan mulai dari penerimaan pesanan, pengemasan barang, pengangkutan menggunakan kendaraan (seperti truk, kapal laut, atau pesawat udara), hingga pengantaran ke alamat tujuan.
Proses ini biasanya dilakukan oleh perusahaan logistik atau jasa ekspedisi. Shipping sangat penting dalam perdagangan, terutama dalam e-commerce, karena menentukan seberapa cepat dan aman suatu produk sampai ke tangan konsumen.
Pengertian Delivery
Delivery adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pengantaran barang atau produk dari pihak pengirim (penjual, perusahaan, atau kurir) ke pihak penerima (pelanggan atau konsumen). Proses ini merupakan bagian akhir dari rantai distribusi, yaitu ketika barang benar-benar sampai ke tangan penerima.
Dalam konteks sehari-hari, seperti belanja online atau pemesanan makanan, delivery berarti jasa yang mengantar barang atau makanan langsung ke alamat pembeli. Contohnya adalah layanan pengantaran oleh ojek online, kurir ekspres, atau jasa logistik.
Perbedaan Delivery dan Shipping
Berikut adalah perbedaan antara delivery dan shipping dari berbagai sisi:
1. Dari Segi Definisi
Secara umum, shipping merujuk pada proses pengiriman barang dari penjual atau gudang ke jasa ekspedisi atau kurir. Sementara itu, delivery adalah tahap selanjutnya, yakni proses pengantaran barang dari jasa ekspedisi ke tangan pembeli atau penerima akhir. Jadi, shipping adalah titik awal perpindahan barang, sedangkan delivery adalah tahap akhir.
2. Dari Segi Tahapan dalam Proses Logistik
Dalam rantai logistik, shipping biasanya terjadi setelah pesanan diproses dan barang dikemas. Ini menandai bahwa barang telah keluar dari gudang. Sementara delivery terjadi setelah barang sudah dalam penguasaan kurir atau ekspedisi dan sedang dalam perjalanan menuju alamat pelanggan. Dengan kata lain, shipping adalah fase pelepasan barang, dan delivery adalah fase pengantaran.
3. Dari Segi Fungsi Utama
Fungsi shipping adalah memindahkan barang dari penjual ke area distribusi, biasanya dalam jumlah besar dan dengan kendaraan angkut. Sedangkan fungsi delivery adalah menyelesaikan pengiriman dengan mengantar barang ke konsumen secara langsung, biasanya per satuan pesanan.
4. Dari Segi Waktu dan Kecepatan Pengiriman
Shipping cenderung membutuhkan waktu lebih lama karena mencakup perjalanan jauh dan proses transit. Sementara delivery bisa lebih cepat, apalagi jika layanan yang digunakan adalah same-day atau instant delivery. Namun, waktu keduanya tetap tergantung pada jarak dan jenis layanan pengiriman yang dipilih.
5. Dari Segi Jarak Tempuh Pengiriman
Shipping dan delivery juga berbeda dari segi jarak. Shipping umumnya mencakup pengiriman jarak jauh, seperti antar kota, antar pulau, bahkan antar negara. Di sisi lain, delivery hanya mencakup pengantaran jarak pendek, biasanya dalam satu kota atau wilayah tertentu, dari hub distribusi terakhir ke rumah pembeli.
6. Dari Segi Pihak yang Bertanggung Jawab
Dalam tahap shipping, tanggung jawab masih berada pada pihak penjual atau pihak logistik internal perusahaan, terutama untuk memastikan bahwa barang dikirim sesuai waktu dan kondisi. Sedangkan pada tahap delivery, tanggung jawab berpindah ke pihak jasa ekspedisi atau kurir untuk memastikan barang sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik ke penerima.
7. Dari Segi Persepsi Konsumen
Dari sudut pandang konsumen, shipping dianggap sebagai tanda bahwa pesanan mereka telah diproses dan sedang dalam perjalanan, namun belum tentu sedang dalam pengantaran ke rumah. Delivery, di sisi lain, lebih berkaitan dengan ekspektasi kapan mereka akan menerima paket secara fisik. Oleh karena itu, konsumen lebih menaruh perhatian pada estimasi delivery time dibandingkan shipping time.
8. Dari Segi Istilah yang Digunakan di Sistem E-commerce
Dalam sistem e-commerce atau pelacakan pengiriman, status seperti “shipped” berarti barang telah diserahkan ke ekspedisi, tetapi belum tentu dalam perjalanan ke alamat penerima. Sementara status “out for delivery” atau “delivered” menunjukkan bahwa barang sedang atau sudah sampai ke tujuan. Ini mencerminkan dua tahap penting dengan arti yang berbeda dalam pelacakan paket.
Shipping dan delivery sama-sama bagian dari proses pengiriman barang, tapi memiliki peran yang berbeda. Shipping berfokus pada pengiriman jarak jauh dari gudang ke lokasi distribusi, sedangkan delivery memastikan barang sampai ke alamat pembeli. Memahami perbedaan ini penting, apalagi buat kamu yang sering belanja online atau menjalankan bisnis.
Nah, sekarang kamu udah nggak bingung lagi kan soal perbedaan delivery dan shipping? Meski sekilas mirip, ternyata keduanya punya peran yang beda dalam proses pengiriman barang. Shipping itu ibarat perjalanan jauhnya, sementara delivery adalah langkah terakhir biar barang sampai ke tangan kamu.
Jadi, lain kali kalau lihat status pesananmu, kamu udah paham tuh maksudnya apa. Semoga info ini bermanfaat ya, apalagi buat kamu yang sering belanja online atau lagi merintis bisnis!